Manado, Sumber Berita ID – Seorang lelaki berinisial VML (20), Warga Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil, kini harus mendekam dibalik jeruji besi Polresta Manado. Pasalnya lelaki yang diketahui kesehariannya buruh bangunan ini diringkus Tim Paniki Rimbas ll Polresta Manado karena telah melakukan pengancaman dengan menggunakan senjata tajam terhadap korban MA (23), Warga Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil. Penangkapan tersebut itu terjadi pada hari Minggu (27/06) di salah satu rumah makan yang berada di Kelurahan Kombos Bawah, Kecamatan Singkil.
Informasi yang dirangkum menurut data dan laporan pihak di mana hari Kamis 13 Mei 2021 lalu pukul 21.30 Wita, korban sedang pergi berbelanja di warung milik ibu Yuni Paramata untuk membeli rokok, lalu pelaku yang ada di sekitar tempat tersebut memanggil kepada korban, namun panggilan tersebut tidak di hiraukan korban. Merasa tersinggung, pelaku yang sudah dalam keadaan emosi ini langsung mengejar korban sambil memegang sebilah pisau jenis besi putih. Melihat hal tersebut itu, korban pun langsung berlari untuk menyelamatkan diri. Merasa terancam dengan perbuatan yang dilakukan pelaku, korban pun melaporkan peristiwa yang di alaminya itu kepihak yang berwajib.
Berdasarkan surat tanda terima laporan polisi STTLP /698/V/2021/SPKT/Resta Manado/Polda Sulut, Tim paniki Rimbas ll Polresta Manado dibawah pimpinan Aiptu Jemmi Mokodompit langsung memburuh pelaku tersebut. Beberapa saat kemudian salah satu anggota tim mendapat informasi dari masyarakat bahwa pelaku sedang memesan makanan kios tempat makan yang berada pinggir jalan yang berada di Kelurahan Kombos. Tidak mau buruannya lolos tim kemudian langsung menuju lokasi yang di maksud. Alhasilnya, tanpa menunggu waktu lama pelaku tersebut berhasil diamankan dan langsung digiring ke Mapolresta Manado untuk di proses lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Taufiq Arifin SHut SIK ketika di konfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Pelaku tersebut sudah diamankan, dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan penyidik.”Jelas Arifin. (Pra)
