Manado, Sumber Berita ID – Membangun Kota Manado tak hanya diperankan oleh Walikota Andrei Angouw (AA) dan Wakil Walikota dr. Richard Sualang (RS). Dibutuhkan juga penyamaan persepsi dari atasan sampai bawahan. Oleh karena itu, untuk yang kedua kalinya, AA-RS memanggil para Lurah dan Ketua Lingkungan (kaling) untuk mengadakan rapat yang bertempat di ruang rapat kantor Walikota Manado, Rabu (15/08/2023).
Untuk hari ini, Walikota dan Wakil Walikota melakukan pertemuan awal dengan Ketua-Ketua Lingkungan dari Kelurahan Bengkol yang dipimpin Lurah Jongky Retla Mamengko S.Sos. Selesai dengan Kelurahan Bengkol dilanjutkan dengan Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget bersama Lurah Jeannette Eva Wentinusa, SE dan para Ketua-Ketua Lingkungan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh ketua koordinator staf khusus Walikota Jeffry Polii.
Selesai dengan Buha, Walikota dan Wakil Walikota melakukan pertemuan dengan ketua-ketua lingkungan di Kelurahan Kairagi Dua Kecamatan Mapanget bersama Lurah Mohamad Windu Suhartomo, SIP serta staf khusus Wali Kota Stenly Tamo. Pertemuan selanjutnya bersama Lurah Kairagi Satu Robinson Kapoh S.Sos dan ketua-ketua lingkungannya. Pertemuan selanjutnya adalah Kelurahan Kima Atas yang dipimpin Lurah Ribka G. Montung, S.E.
Walikota dan Wakil Walikota menguji kerja-kerja Ketua Lingkungan terutama dalam hal penguasaan wilayah serta bagaimana kemampuan Kaling mengetahui personal tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di setiap lingkungan dan kelurahan. Bahkan Walikota dan Wakil Walikota bertanya kepada setiap Kaling kerja dan aktifitas dari setiap tokoh masyarakat dan tokoh agama termasuk komunitas-komunitas mereka yang sudah disodorkan setiap Ketua Lingkungan.
“Pengujian seperti ini dimaksudkan agar para aparat pemerintah termasuk Lurah dan Kaling dapat mengetahui kondisi wilayahnya, dapat mengetahui warganya dan diharap para Kaling ini harus dekat dengan masyarakat yang ada di wilayahnya,” kata Walikota Angouw.
Makanya menurut Walikota dan Wakil Walikota, Lurah dan para Kaling harus mengidentifikasi warganya, khususnya para tokoh masyarakat, tokoh agama dan personal-personal yang memiliki kepedulian pembangunan ditengah masyarakat.
“Pertemuan seperti ini dimaksudkan agar terjadi penyamaan persepsi dalam rangka pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan antara pemerintah kota, aparat pemerintahan tingkat bawah, dengan stakeholders pembangunan yang ada ditengah masyarakat,” tambah Richard Sualang.(don)