Manado, Sumber Berita ID – Staf khusus Walikota Manado bersama Dinas Kominfo dan Aliansi Pers Manado (APM) kembali mengelar acara Tabea Manado bertempat di Nuseum of Tanta Mien, Tikala Kumaraka, Kecamatan Wenang, pada Jumat (10/06/2022).
Acara yang dipandu oleh Felix Palenewen pada kesempatan itu mengangkat tema “Penataan Kota Berkelanjutan” menghadirkan sebagai narasumber adalah Meyliana Hompas sebagai Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Kota Manado, dan staf khusus walikota Pengkajian Penataan Tata Ruang, Edbert Mirah.
Salah satu pembahasan dalam talkshow tersebut adalah mengenai perencanaan ruang yang berkualitas.
“Rencana tata ruang yang berkualitas jika dalam penyusunannya dilaksanakan dangan penuh tanggungjawab oleh ahli profesional, dan melibatkan masyarakat atau pemangku kepentingan, ketersediaan data-data yg lengkap, dan dievaluasi sehingga dapat dilakukan revisi dalam waktu 5 tahun,” tukas Hompas.
Edbert Mirah pun sempat mengulas tentang keunikan kota Manado yang menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Utara. Mirah menilai, pembangunan di Kota Manado harus menilai aspek tatanan kota pesisir.
“Kota Manado ini unik, karena berada di pesisir pantai. Namun dangan keunikan itu banyak permasalahan terjadi, seperti banjir pada beberapa tahun lalu. Namun, semua permasalahan itu sedang ditangani oleh Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota, dr. Richard Sualang dengan melakukan normalisasi drainase dan bersinergi dengan pemerintah pusat dengan membangun bendungan pengendali banjir di Kuil,” kata Mirah.
Hompas menambahkan, pemanfaatan ruang yang tertib dan pengendalian ruang yang tegas merupakan wujud tata ruang sesuai dengan RTR.
“Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang yang dilakukan berdasarkan muatan RTR. Sehingga, pengendalian dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya tata ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang (RTR). Rencana Tata Ruang untuk menyelamatkan lingkungan fisik dan sosial masyarakat,” ucap Hompas.(don)