6 Kecamatan Terdampak Akibat Impounding Bendungan Kuwil, Taliwuna: Harusnya ada Koordinasi

Headline, Manado540 Dilihat

Manado, Sumber Berita ID – Impounding Bendungan Kuwil yang berada di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara yang baru saja di lakukan, ternyata membawah permasalahan di Kota Manado.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Wanua Wenang yang merasakan langsung dampak akibat penurunan drastis debit air di DAS Tondano, akibat Impounding Bendungan Kuwil.

Menurut Direktur Utama (Dirut) PDAM Wanua Wenang, Meiky Taliwuna, penurunan debit air yang terjadi sesaat setelah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melakukan Impounding, bahkan sudah mencapai hingga 1 meter.

“Setelah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melakukan Impounding Bendungan Kuwil, maka yang terjadi adalah penurunan debit air di DAS Tondano, yang mempengaruhi produksi air PDAM ke rumah warga di Kota Manado,” tukas Taliwuna saat ditemui awak media diruang kerjanya, pada Rabu (30/11/2022).

Dirinya mengharapkan, instansi terkait bisa melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah setempat, khususnya kepada pihak PDAM Wanua Wenang yang menjadi satu-satunya perusahaan daerah yang menangani suplai air bersih kepada masyarakat Kota Manado.

“Yang menjadi pertanyaan, kenapa Balai Wilayah Sungai (BWS) tidak memperhitungkan akan terjadinya penurunan debit air di DAS Tondano, yang berakibat suplai air bersih kepada warga Kota Manado terganggu. Disamping itu, masyarakat disini juga ada juga usaha karamba, kandang, peternakan ikan, dan ada usaha mikro, yang sangat bergantung pada debit air di DAS Tondano ini,” tukas Taliwuna.

Dia juga mempertanyakan kinerja BWA Sulawesi yang tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Kota Manado khususnya PDAM Wanua Wenang, agar ekosistem yang ada di seputaran DAS Tondano tidak terganggu.

Keadaan DAS Tondano setelah dilakukan Impounding Bendungan Kuwil.

“Pertanyaannya, apa tidak ada perhitungan dari BWS Sulawesi, sampai kota Manado menjadi terdampak akibat pengisian air (Impounding) di bendungan kuwil yang sampai berbulan-bulan itu. Harusnya terkoordinasi, jangan sampai ekosistem di DAS ini terganggu,” kata Taliwuna.

Akibat dari hal tersebut, tercatat ada 6 kecamatan di Kota Manado yang telah melakukan laporan kepada PDAM Wanua Wenang, karena suplai air bersih yang terganggu.

“Pengisiannya air bendungan kuil berdampak penurunan debit air hingga 1 meter lebih. Awalnya, ada 3 pompa mesin yang beroperasi untuk menyedot air DAS Tondano ke bak air, untuk selanjutnya di produksi dan disuplai ke rumah warga. Namun sekarang, hanya tinggal 2 yang bekerja, itu karena penurunan debit air. Dan akibatnya, ada 6 kecamatan yang telah melaporkan bahwa suplai air bersih terganggu, wilayah terdampak Singkil, Wenang, Paal Dua, Perkamil, Wanea, dan Malalayang,” ungkapnya.

Diketahui, Impounding merupakan kegiatan pengisian awal sebagai tahapan yang dilakukan setelah pekerjaan konstruksi dari Bendungan Kuwil Kawangkoan selesai dilaksanakan.(don)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *