Manado, Sumber Berita ID – Baru-baru ini beredar sejumlah kabar yang mengindikasikan bahwa Kota Manado sebagai kota yang tidak aman untuk di kunjungi.
Sejumlah pihak menilai, salah satu kasus penikaman yang terjadi belum lama ini menjadi acuan sehingga dikatakan Manado tidak aman.
Bahkan pihak Polresta Manado sudah mengeluarkan statemen bahwa pihak kepolisian menjamin, Kota Manado saat ini dalam kondisi kondusif.
“Semua tindak pidana konvensional yang mengakibatkan luka sudah kita amankan tanpa butuh waktu lama, sebelum 24 jam sudah kita amankan. Ini menandakan kita sudah bekerja maksimal untuk kota Manado yang aman,” jelas Kasat Resrim Sugeng Wahyudi Santoso SH.SIK, pada Rabu (24/08/2022).
Adapun tanggapan datang dari anggota DPRD Kota Manado, Lilly Binti yang menuturkan bahwa kondisi Kota Manado saat ini masih jauh untuk dikatakan tidak aman.
“Siapa bilang Kota Manado tidak aman, buktinya kita masih beraktivitas seperti biasa, dan aman-aman saja. Jangan kita menilai pada satu kasus terus di besar-besarkan. Bahkan menurut pandangan saya, angka kriminalitas saat ini sudah menurun dibandingkan dengan pada masa-masa tawuran antar kelompok pada beberapa waktu lalu, Kota Manado dalam kategori aman,” ucap Binti.
Lain halnya dengan anggota DPRD Manado, Suyanto Yusuf yang mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Kota Manado yang sudah semakin dewasa dalam hal menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Masyarakat Kota Manado saat ini sudah semakin dewasa dalam menjaga kerukunan dan bersosialisasi antar beragama, ini patut diapresiasi. Masalah keamanan dan ketertiban masyarakat walaupun ada riak-riak kecil tapi secara umum kita melihat, di Kota Manado saat ini masih dalam kategori aman untuk dikunjungi, ini harus dipertahankan,” ucap Yusuf.
Anggota DPRD Kota Manado dari Komisi III, Jurani Rurubua berpendapat sama. Menurutnya, tindak kriminalitas di Kota Manado harus diukur secara realistis.
“Pada dasarnya, Kita harus menghargai dan mengapresiasi setiap aspirasi yang dilontarkan elemen masyarakat. Termasuk apa yang disampaikan oleh salah seorang masyarakat lewat surat terbuka tersebut, itu adalah penglihatan objektif yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Informasi adanya tindakan kriminal, ketidak-amanan lingkungan, bahkan perbuatan jahat oleh oknum-oknum tertentu memang sudah menjadi peristiwa harian. Namun, Kita juga patut menilai, sudah sejauh dan separah apa keadaan di masyarakat Manado pada tindakan kriminal tersebut? Itu juga patut diukur secara realistis,” ujar Rurubua.
Ketua PSI Kota Manado ini menilai bila hanya mengukur dati satu kasus kriminalitas dan di viralkan itu tidak fair.
“Sejauh pandangan Saya, Kota Manado jauh relatif lebih aman ketimbang kota-kota besar lainnya. Tapi, tak bisa dipungkiri ada tren yang meningkat terkait tindakan kriminal di ruang publik. Hal ini juga dipicu oleh begitu cepatnya masyarakat mengetahui peristiwa di wilayah lain hanya melalui informasi media sosial. Kita butuh data yang utuh untuk melihat ini. Bisa saja kepolisian atau lembaga tertentu yang menyajikan sejauh mana indeks kerawanan pelanggaran di tengah masyarakat. Bila hanya karena 1 kejadian kriminal, kemudian tersebar kemana-mana, langsung divonis Manado tidak aman, tentu ini tidak fair,” kata Rurubua.
Namun begitu, Rurubua menginginkan tingkat keamanan di Kota Manado lebih di tingkatkan lagi dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
“Walaupun begitu, Kita tetap butuh peningkatan kualitas pengamanan di lingkungan sekitar. Pemerintah dan aparat berwenang jangan menutup diri untuk menerima kritik publik terkait suara resah yang mereka lihat di lapangan. Apapun, suara rakyat harus di dengar dan bahkan ditindak lanjuti. Mungkin, hari ini, bukan Kita yang jadi korban kekerasan. Boleh jadi, Kita akan mengalaminya bila tidak sigap menanggapi keadaan tersebut,” tutupnya.(don)