PDAM Dapat Penghargaan Respon Terbanyak di 112 Oleh BPKP RI

Headline, Manado389 Dilihat

Manado, Sumber Berita ID – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Perwakilan Sulawesi Utara, dalam penilaian yang disampaikan Agustus 2024, menyebutkan PDAM Manado dalam kategori sehat.

Demikian kata Dirut PDAM Wanua Wenang Manado Meiky Taliwuna, Selasa (13/8) sore. “Itu adalah penugasan dari Kementerian PUPR untuk menilai kinerja-kinerja PDAM seluruh Indonesia, termasuk PDAM Wanua Wenang Manado,” terang Taliwuna.

Lagi, Taliwuna mengatakan penilaian tersebut baru dirilis dan disampaikan kepada PDAM Wanua Wenang Manado pada awal bulan Agustus 2024 ini. Dan menyangkut PDAM seluruh Indonesia.

“Nah untuk penilaian PDAM se Sulut barusan juga keluar hasil penilaiannya. Jadi dari sekian PDAM yang ada di Sulut kali ini sudah ada PDAM Bolmong, PDAM Bitung, dan PDAM Manado yang masuk kategori sehat,” jelas Taliwuna.

Taliwuna menambahkan, kalau tahun lalu yang masuk kategori sehat masih PDAM Manado. Kalau dua tahun lalu PDAM Manado kurang sehat, tapi tahun lalu sampai tahun ini PDAM Manado masih mempertahankan predikat kategori sehat.

“Tentunya predikat sehat tersebut meliputi semua aspek pengelolaan, mulai dari produksi, distribusi sampai ke operasional pelayanan kepada masyarakat. Jadi ada banyak komponen yang dinilai sehingga untuk memperoleh predikat kategori sehat itu bukan hal yang gampang, termasuk didalamnya PDAM harus Full Cost Recovery (FCR),” ujar Taliwuna.

Lanjut Taliwuna, bagi PDAM di Indonesia masih sekali mungkin sekitar 35 Persen PDAM yang posisinya kurang sehat. Jadi kurang lebih 390 PDAM di Indonesia dengan kategori sehat sekitar 65 Persen.

“Tentunya, kondisi sehat ini tetap kami pertahankan terus bahkan untuk tahun ini kami akan perbaiki lagi yang mana nilainya belum maksimal itu akan diperbaiki sehingga skor nya bisa naik. Kalau dari 2 tahun lalu kita dari 2,83 Persen tahun ini 3,1 Persen dan tahun depan kita harap bisa naik, minimal 3,5 Persen bahkan bisa lebih karena yang kita sasar adalah PDAM yang sehat sekali,’ tandasnya.

Taliwuna juga menjelaskan salah satu kelemahan yang membuat PDAM Manado tidak begitu baik karena cakupan pelayanannya masih rendah hanya sekitar 19 Persen menurut penilaian BPKP.

“Artinya masih banyak tugas tugas yang harus kita laksanakan sehingga cakupan pelayanan ini naik. Kalau berbicara cakupan pelayanan tidak lepas daripada investasi yang harus dikeluarkan,” tuturnya.

Lanjutnya, investasi air minum ini sangat besar sehingga membutuhkan dukungan dari stakeholder yaitu Kuasa Pemegang Modal (KPM) yaitu Pemkot Manado, bisa juga Pemprov Sulut, Kementerian PUPR atau kerjasama melalui pola B to Be atau Bisnis to Bisnis.

“Nah yang juga bisa kita lakukan adalah melakukan pembiayaan sendiri atau investasi sendiri dari laba yang kita hasilkan diinvestasikan kembali, untuk menaikan cakupan pelayanan dalam rencana bisnis kami mengusahakan untuk setiap tahun ada upaya penambahan sendiri sambungan gratis oleh PDAM Manado,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait Pelayanan Publik di Kota Manado ada di Call Center 112 dan salah satu yang memfollow up pelayanan 112 tersebut adalah PDAM.

“Kami tidak menduga bahwa kemudian masuk di kategori terbanyak memfollow up atau respon terbanyak atas pengaduan yang masuk di Call Center 112. Waktu ada tiga yang sama-sama menerima penghargaan yaitu Polres Manado, PDAM dan PLN,” kata dia.

Tahun lalu tambah dia, PDAM tidak masuk dalam kategori tersebut. Dan apa yang telah PDAM lakukan untuk merespon pengaduan pelanggan itu ternyata tepat sasaran karena yang menilai bukan PDAM.

“Tentunya kami bangga bisa mendapatkan penghargaan dengan kategori respon cepat atau pengaduan pelanggan,” ucap Taliwuna.

Penghargaan tersebut juga kata Taliwuna tak lepas dari sistem yang sudah dibangun, diantaranya Call Center, Digitalisasi sehingga setiap pengaduan-pengaduan tersebut pelanggan tidak harus datang di kantor namun bisa melalui 112 atau Call Center PDAM, bisa juga lewat website.

“Pastinya, kamu secepat mungkin begitu informasi pengaduan kami terima petugas kami langsung turun dan menyebar ke lapangan dan setiap pengaduan tidak ada yang lewat 1×24 jam, paling tidak 2,3,4 jam sudah tertangani bahkan 30 menit dari pengaduan yang ada petugas kami sudah di lapangan bahkan juga 10 menit petugas sudah di lapangan,’ terangnya.

Lagi menurut Taliwuna, terkait itu semua, dirinya tak menyangka kalau ada tim yang menilai kinerja PDAM Manado terkait respon cepat atas pengaduan pelanggan sehingga bisa meraih penghargaan di kategori tersebut.

”Berharap ke depan PDAM Kota Manado bisa lebih baik lagi dalam pelayanan terutama dalam memberikan rasa nyaman kepada semua pelanggan PDAM Kota Manado,” tandasnya.(don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *