Ternyata, Tidak Semua Warga Menolak Pembangunan Poltekpar Kalasey

Headline, Hukrim762 Dilihat

Manado, Sumber Berita ID – Untuk menopang program pemerintah Sulawesi Utara dalam menjadikan daerah ini masuk dalam kawasan prioritas pengembangan pariwisata, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah mempersiapkan pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di wilayah Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.

Kehadiran Poltekpar dipastikan akan menaikan standar pariwisata di Sulut ke depan karena SDM akan semakin baik levelnya. Namun sayang, pembangunan Poltekpar di wilayah Kalasey Dua tersebut, diduga terbentur dengan penolakan sejumlah warga.

Namun, tidak semua warga Kalasey Dua menolak pembangunan Poltekpar. Adapun warga dengan inisial RD yang tetap memberikan dukungan kepada pemerintah untuk membangun Poltekpar tersebut.

Menurut RD, pemerintah sudah melakukan kajian dan untuk melakukan pendalaman terkait pembangunan Poltekpar Kalasey. Disamping itu, pemerintah telah melakukan sosialisasi dalam rangka pembangunan Poltekpar Kalasey Dua, yang didalamnya masyarakat Kalasey Dua turut menandatangani petisi, untuk mendukung Pembangunan Poltekpar.

“Kami mendukung program pemerintah pembangunan (Poltekpar) di Desa Kalasey Dua dan tidak semua masyarakat yang menolak. Kami juga telah melakukan pertemuan di Lokasi Jaga VI Desa Kalasey Dua, yang dihadiri oleh masyarakat setempat dalam rangka mendukung program pemerintah terkait dengan Pembangunan Poltekpar. Yang kemudian dilanjutkan dengan menandatangani petisi mendukung Pembangunan Poltekpar,” ujar RD, pada Senin (14/11/2022).

Diketahui, berdasarkan SK Hibah Nomor 368 Tahun 2021 Gubernur Sulawesi Utara kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dengan luas tanah 20Ha, lahan tersebut akan di bangun Poltekpar Manado oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Dari Pemprov.Sulut telah beberapa kali dilaksanakan sosialisasi dan pertemuan antara Dinas Pariwisata, Perwakilan Kemenparekraf dan masyarakat petani penggarap Desa Kalasey Dua. Namun belum menemukan titik temu, oleh karena itu masyarakat petani penggarap Desa Kalasey Dua tetap menolak pembangunan Poltekpar tersebut.(don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *