9 Orang Meninggal dari 451 Kasus DBD, Rumondor: Minimalisir Terjadinya Genangan Air di Sekitar

Manado, Sumber Berita ID – Memasuki musim hujan, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kota Manado yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Selain melakukan persiapan menghadapi bencana, masyarakat juga diharapkan melakukan persiapan untuk menghadapi berbagai penyakit penyerta musim hujan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).

Memasuki musim hujan berbagai macam penyakit yang disebarkan lewat Nyamuk seperti Malaria dan Demam Berdarah ( DBD) akan meningkat, karena media tempat berkembang biak Nyamuk adalah tempat genangan air dan tampungan- tampungan air.

Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Steaven Dandel lewat Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dr. Berty Rumondor meminta warga Manado agar selalu waspada dan berhati- hati dengan melakukan tindakan mengosongkan setiap tempat/ wadah yang menampung air, sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak Nyamuk.

”Wadah- wadah yang berisi air, baik itu botol, ember segera dibuang airnya di tempat kering, jangan di got karena jentik Nyamuk akan hidup terus, ” ujarnya kepada sejumlah awak media saat kegiatan Sosialisasi Juknis Terapi Pencegahan Tubercolossis, Rabu (26/10/22) di Hotel Grand Puri Manado.

Rumondor juga menjelaskan, saat ini angka penderita kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kota Manado mengalami penambahan. Berdasarkan data yang ada, pada Bulan September 2022 terdapat 431 penderita, dengan jumlah kematian 7 orang.

”Pada bulan Oktober terdapat penambahan 20 kasus penderita DBD dan jumlah kematian 2 orang. Jadi total saat ini ada 451 penderita DBD dan 9 orang yang meninggal dunia dimana penderitanya sebagian besar anak – anak,” tuturnya lagi.

Rumondor mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Manado agar bisa membasmi penyebaran penyakit DBD. Menurutnya, penyebaran penyakit DBD harus dilakukan dengan mencegah penyebaran nyamuk.

“Untuk mencegah penyebaran DBD, kita harus memutus penyebaran penyebaran nyamuk di sekitar kita. Dengan cara, meminimalisir terjadinya genangan air bersih di rumah, nyamuk sangat suka berkembang biak di genangan atau tempat penampungan air yang jernih, kalau harus menampung air sebisanya tutup rapat, satu lagi yang penting adalah jangan membuang air sisa genangan dalam wadah ataupun air dari bekas penampungan ke selokan atau got, itu tidak akan mematikan jentik nyamuk. Melainkan buanglah air bekas itu di aspal atau tanah yang kering,” jelas Rumondor.(don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *