Diduga Perekaman e-KTP Dirumah Oknum Legislator, JL: Ada apa ini!

Headline, Politik3663 Dilihat

Manado, Sumber Berita ID – Saat ini masyarakat nyiur sedang ramai membicarakan tentang perekaman e-KTP yang diduga dilakukan dirumah salah satu legislator kota Manado. Hal tersebut langsung ditanggapi oleh anggota komisi 1 DPRD kota Manado, Jeane Laluyan.

Dia menilai, apabila hal tersebut memang terjadi, bukan menjadi alasan apabila perekaman e-KTP dilakukan dirumah warga lainnya.

” Apabila hal itu memang terjadi, warga lainnya pun bisa, apalagi indikasinya dirumah seorang legislator, bagaimana ini bisa terjadi, ada apa ini?” tukas anggota fraksi PDIP ini, Minggu (22/11).

Laluyan menilai, banyak masyarakat yang sudah melengkapi berkas untuk mendapatkan E-KTP agar bisa menjadi warga kota Manado yang sah, namun ditambahkannya belum bisa terlayani.

” Banyak masyarakat, termasuk konstituen saya, sudah lengkap berkas untuk melakukan perekaman, namun belum bisa mendapatkan pelayanan untuk perekaman e-KTP, ” tuturnya.

Laluyan menduga, ada hal yang mencurigakan apabila perekaman e-KTP dilakukan di rumah warga, karena menurutnya ini adalah tahun politik.

“Sangat mencurigakan, karena saat ini kita diperhadapkan oleh pilkada, Kepala Dinas membuat masyarakat menjadi resah dan curiga. Sebagai pelayan masyarakat harusnya kadis tidak terkesan berpihak, karena pemerintah harus melayani semua warga kota Manado, bukan hanya sekelompok masyarakat atau hanya golongan tertentu,” katanya kembali.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Manado Julises Deffie Oehlers SH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan perekaman e-KTP di rumah warga.

“Iya benar. Kami (petugas Disdukcapil, red) turun langsung ke rumah warga untuk melakukan perekaman e-KTP bekerjasama dengan aparat kecamatan, kelurahan dan lingkungan. Ini program jemput bola dengan tujuan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan e-KTP,” ujarnya.

Selain itu menurut Oehlers, perekaman e-KTP di rumah warga dalam rangka memaksimalkan perekaman e-KTP jelang Pilkada, 9 Desember 2020, sehingga target perekaman bisa tercapai secara maksimal.

“Karena ini di tengah pandemi Covid-19 maka untuk menghindari kerumunan di kantor disdukcapil maka dilakukan jemput bola ke rumah warga yang tempatnya luas,” paparnya.

Oehlers membantah dugaan adanya modus politik atau politisasi e-KTP dalam kegiatan tersebut.

“Situasi sekarang biar torang (Disdukcapil, red) pe maksud bagus salalu dibawa ke politik padahal maksud murni untuk percepatan perekaman,” paparnya.

Ketika ditanya apakah ada koordinasi dengan penyelenggara Pemilu terkait perekaman e-KTP di rumah warga, Oehlers membenarkannya.

“Malah penyelenggara yang minta pa torang,” tandasnya. (bonds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *